Tuesday, 8 November 2016

Komposisi Mineral

KOMPOSISI MINERAL




BAB I      PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Mineral merupakan komponen inorganik yang ada dalam tubuh manusia. Mineral merupakan unsure isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam bobot tubuh. Definisi Mineral tidak hanya ada satu, bayak para ahli yang mendefinisikan apa itu mineral, dan berikut ini definisi-definisi tentang Mineral. Menurut AWR Potter & H. Robinson tahun 1977. Mineral adalah zat yg homogen memiliki komposisi kimia tertentu dan memiliki sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan. Menurut LG Berry & B. Mason tahun 1959. Mineral adalah benda padat homogen ada di alam, memiliki komposisi kimia tertentu & memiliki susunan atom yg teratur. Menurut DGA Whitten & JRV Brooks tahun 1972. Mineral adalag bahan padat dengan struktur homogen memiliki kompisisi kimia tertentu, di bentuk oleh proses alam yg anorganik. Batuan dan mineral merupakan sumber daya alam yang banyak dibutuhkan dan digunakan untuk kehidupan manusia, dan bahan dasar industri. Batuan terbentuk dari kumpulan magma yang membeku di permukaan bumi dan berakhir menjadi berbagai jenis batuan. Sedangkan mineral terbentuk secara anorganik, memiliki komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan memiliki atom-atom yang tersusun secara teratur, mineral merupakan komponen batuan yang membentuk lapisan kerak bumi. Bahan tambang di Indonesia ada di darat dan di laut. Bahan tambang jika diolah membutuhkan modal yang banyak, tenaga ahli dan teknologi yang tinggi. Sedangkan untuk memperolehnya, dapat juga dilakukan secara tradisional seperti mendulang emas dan lain-lain.

Mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khasnya masing-masing seperti kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur tulang & gigi, natrium berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh atau juga kalsium yang berfungsi untuk memperlancar kontraksi otot.

B. Rumusan Masalah

Pada makalah ini dapat dirumuskan suatu masalah yaitu bagaimana komposisi mineral dari beberapa mineral yang ada di alam?

C. Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui komposisi mineral dari beberapa mineral yang ada di alam.




BAB II          DASAR TEORI

A. Kuarsa (Quartz)

Penemuan kuarsa dimulai pada abad ke 17, Nicholas Steno mempelajari kuarsa berdasarkan kristalografinya, ia menemukan bahwa kristal kuarsa adalah prisma panjang dengan setiap sudut sebesar 60 ° .Pada tahun 1880, Jacques and Pierre Curie menemukan sifat piezoelectricity. Pada tahun 1921, Walter Guyton Cady mengembang osilator atau resonator kuarsa untuk pertama kalinya. Pada tahun 1923, George Washington Pierce mematenkan desain osilator kuarsanya.Pada tahun 1927, Warren Marrison menciptakan osilator jam berdasarkan prinsip yang digunakan oleh Cady dan Pierce.

Secara etimologi Kuarsa atau Quartz berasal dari Jerman yaitu Quarz yang mana berasal dari Slavia, pekerja tambang Ceska menyebutnya sebagai Kremen. Nama Kuarsa (Quartz) berasal dari bahasa Saxon, "Querkluftertz", atau yang disebut dengan cross-vein ore.

Kuarsa (silicon dioxide atau SiO2) adalah mineral tunggal utama di bumi. Terdiri dari banyak warna dan bentuk. Kuarsa juga dapat berwarna coklat, hitam atau ungu (amethyst), jarang ada berwarna hijau dan warna warna lainnya tergantung dari campuran yang terkandung di dalamnya. Ketika kita telah terbiasa dengan mineral kuarsa ini maka akan mudah sekali untuk mengenalinya dalam bentuk yang bermacam-macam. Kuarsa memiliki cerat berwarna putih, sehingga jika mineral kuarsa (apapun warnanya) digoreskan pada lempeng porselin atau mineral lain yang lebih keras dari kuarsa, maka warna dari bubuk kuarsa yang menggores tersebut akan berwarna putih. Dalam skala Mohs, kuarsa memiliki derajat kekerasan 7, sehingga untuk menggoresnya kita bisa menggunakan mineral topaz (yang memiliki kekerasan 8) atau dengan amplas yang memiliki permukaan kasar. Kilap dari kuarsa adalah kaca. Jika kita pantulkan seberkas cahaya pada kuarsa, maka kilap yang dihasilkan memberikan efek seperti kaca. Selain itu, kuarsa juga bersifat tembus cahaya, sehingga dari sifat transparansinya termasuk mineral yang Transparant.

Dilihat dari karakteristik fisiknya, seperti kalsit, kuarsa juga memiliki warna yang bervariasi, umumnya putih, ungu, coklat, bahkan tak berwarna. Bahkan, beberapa spesimen ada yang memiliki multiwarna atau bahkan bercampur (seperti putih keunguan). Hal ini karena magma yang menyusun mineral tersebut bersifat asam. Kuarsa memiliki rumus kimia SiO2, berat molekul 60,08 gm, dengan komposisi:

• (Si) Silikon 46,74%

• (O2) Oksigen 53,26%

Berdasarkan literatur yang ada, kuarsa memiliki berat jenis 2,6 - 2,7, yang berarti berat kalsit ketika di luar air lebih besar 2,6 - 2,7 x dibanding ketika di dalam air. Kuarsa tidak memiliki belahan, sehingga belahannya tidak menentu karena tidak adanya bidang belahan. Kuarsa memiliki pecahan (fracture) concoidal, yaitu memperlihatkan gelombang yang melengkung di permukaan, seperti kenampakan bagian luar kulit kerang atau botol yang dipecah.

Sifat dalam (Tenacity) dari kuarsa adalah rapuh (brittle), sehingga bila digores menjadi tepung / bubuk dan mudah hancur jika diberi gaya. Bentuk kristalnya hexagonal, dengan kelas simetris dihexagonal bypiramidal. Kuarsa bersifat diamagnetic, sehingga tidak dapat ditarik oleh magnet.

Kuarsa tergolong di dalam mineral silikat, ditandai oleh adanya ikatan antara unsur Si dengan O. Silikat merupakan gugus molekul yang mengandung SiO4 tetrahedral. Golongan mineral ini meliputi 25% dari keseluruhan mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang umum ditemukan pada batuan. Contoh lainnya: feldspar, olivine, piroksin (augite), hornblende, kaolin, dll.

Pada dasarnya kuarsa yang murni disebut kristal. Kristal selalu menunjukkan enam sisi pada bagian luar, sedangkan di dalam ketika kita belah kuarsa tidak memiliki arah belahan. Bentuk fracture conchoidal dan kilap kaca adalah penciri utama mineral kuarsa ini. Kemunculan kuarsa pada batuan. Mineral kuarsa ada di semua jenis batuan Batuan Beku asam sampai intermediet, Batuan Sedimen dan pada batuan metamorf sering ditemukan dalam bentuk urat kuarsa.

Mineral kuarsa banyak ditemukan pada kebanyakan daerah geologi, tetapi pada umumnya terbentuk pada batuan sedimen seperti batu pasir dan pada batuan beku tertentu seperti granite. Pada batuan granite butiran kuarsa biasanya muncul berwarna abu-abu. Pada waktu batuan kristal ini terbentuk jauh di bawah permukaan, mineral kuarsa adalah mineral yang terakhir kali terbentuk dan biasanya tidak memiliki ruang untuk membentuk kristal. Pada batuan pegmatites, kuarsa kadang-kadang membentuk kristal yang sangat besar bisa mencapai beberapa meter.

Kuarsa memiliki banyak variasi nama dibandingkan dengan mineral lain. Mineral Chalcedony, misalnya, adalah salah satu varietas dari kuarsa. Juga dikenal sebagai Microcrystalline Quartz, karena bentuk kuarsanya yang hanya dapat dilihat secara microscopic, compacted crystals. Namun, kebanyakan referensi menyebutkan kuarsa dan chalcedony merupakan mineral yang berbeda. Variasi kuarsa lainnya adalah Citrine dan rose Quartz.

Sifat optik Kuarsa pada Nikol Bersilang

• Gelapan (extinction): bergelombang

• TRO (Tanda Rentang Optik): abu-abu (orde I) - merah muda
                                                  (Orde III), adisi (+) - lengthslow



Gambar 2.1 Kuarsa

B. Ortoklas (Orthoclase)

Ortoklas (formula akhir KAlSi3O8) adalah sebuah mineral tektosilikat penting yang membentuk batuan beku. Namanya berasal dari bahasa Yunani yang berarti "retakan lurus", karena dua bidang bersihannya ada pada sudut yang tepat menghadap satu sama lain. Nama lainnya adalah feldspar alkali dan feldspar kalium (feldspar kalium). Permata yang dikenal sebagai batu bulan sebagian besar terdiri dari ortoklas. Warna dari mineral ortoklas yaitu jernih, kehijauan, kuning keabu-abuan, putih, merah muda. Sifat kristal mineral ortoklas dapat berupa anhedral atau euhedral. Detail biasanya memanjang dengan rupa tabung. Sistem kristalnya yaitu monoklinik (2 / m) kelompok ruang C2 / m. Memiliki traveller Carlsbad. Traveller Baveno dan manebach juga ada pada ortoklas. Memiliki bersihan sempurna pada {001} dan bersihan bagus pada {010}. Bersihan berpotongan pada sudut 90 °. Sulit melihat bersihan pada potongan kecil karena relief ortoklas yang rendah. Kilauan yaitu kekacaan, kemutiaraan pada permukaan bersihan.

Orthoclase adalah suatu polymorph dari yang lain mineral yang berbagi yang sama Nama kimia, tetapi memiliki struktur kristal yang berbeda. Jika identifikasi yang positif antara mineral ini tidak bisa dibuat oleh metoda bidang, kemudian spesimen bisa dipastikan jadilah dikenal sebagai suatu kalium feldspar atau K-spar. Plagioclase feldspars kekurangan kalium, adalah berwarna lembut dan pada umumnya lurik .. Yang lain tiang kapal-k mineral adalah sanidine, microcline dan anorthoclase. Orthoclase adalah semakin umum dari tiang kapal-k.
Perbedaan antar mineral ini adalah mengambil tambahan pelajaran contoh tangan. Microcline menuju 
ke untuk diwarnai-lebih dalam dan satu-satunya bahwa dapat, tetapi tidaklah selalu, suatu warna yang hijau-biru (amazonite). Orthoclase tidak menunjukkan kelahiran kembar yang seperti daun yang adalah umum di microcline dan occassionally melayani seperti striations di permukaan perpecahan.
Sanidine dan anorthoclase pada umumnya memiliki suatu meratakan kebiasaan kristal. Selain dari yang, enviroment dari formasi adalah satu-satunya tanda / kunci rahasia contoh tangan yang lain untuk menciri orthoclase dari sanidine atau anorthoclase. Orthoclase adalah yang utama tiang kapal-k dari granit dan syenites didinginkan itu sedang dengan cepat. Sanidine dan anorthoclase adalah unsur yang umum di batuan beku vulkanik extrusive seperti rhyolites, di mana batu karang yang didinginkan dengan cepat. teknik sinar x dan Sifat optis adalah satu-satunya jalan yang pasti untuk menciri orthoclase dari microcline.



Gambar 2.2 Ortoklas


C. Plagioklas (Plagioclase)

Plagioklas termasuk dalam kelompok feldspar yang mana mineral ini sangatlah penting untuk belajar mineral optik karena memiliki karakteristik yang khas seperti kembaran, gelapan dan lainnya. Sedangkan kita tahu bahwa mineral-mineral feldspar sangatlah penting dalam mineral pembentuk batuan dan terdiri dari beberapa bagian dalam pembekuan diantarannya ortoklas (K Al SI3 O8), albit (Na Al SI3 O8) dan anorthit (Ca Al2 SI2 O8).

Dari reaksi BOWENS dapat kita ketahui proses pembentukan kristal dari plagioklas ini sendiri, yang mana urutan dari kristalisasi mineral plagioklas berada pada seri kontinyu (Continous Series). Kristalisasi Plagioklas-Ca pada fase awal berangsur-angsur dengan jalan bereaksi dengan larutan sisa berubah komposisinya dari arah plagioklas-Na. Reaksi perubahan ini, perubahan plagioklas merupakan deret solit-solution yang merupakan reaksi kontinyu artinya kristalisasi Plagioklas-Ca ---- Plagioklas-Na (Anorthit ---- Albit) jika setimbang akan berjalan terus menerus. Anorthit akan selalu bereaksi dengan larutan sisa membentuk bitonit, sejalan dengan penurunan temperatur dan tekanan, bitonit juga kan bereaksi dengan larutan sisa membentuk labradorit, demikian seterusnya sehingga pada waktu larutan sisa habis, pada batuan beku hanya akan ditemukan satu jenis plagioklas. Plagioklas ini sendiri memiliki 6 jenis seperti albit, oligoklas, andesine, labradorit, bytownite dan anorthit, yang semuanya akan dijelaskan dibawah. Mineral plagioklas ini terbentuk hampir ada dimana-mana pada batuan beku gabbro, basalt dan anorthosit yang cenderung pada plagioklas yang kaya akan calcium (calcium-rich plagiclase) umumnya labradorit. Pada batuan beku lainnya seperti andesit, diorit, granit dan syenit ada mineral plagioklas yang cenderung pada plagioklas yang kaya akan sodium (sodium-rich plagioclase) yang umumnya adalah andesine.

Rumus Kimia dari mineral plagioklas adalah NaAlSi3O8 - CaAl2Si2O8. Karakteristik fisik yang dimiliki mineral plagioklas adalah memiliki warna putih, abu-abu, sampai hitam keabu-abuan, dengan kilap kaca, kekerasan 6 - 6,5, cerat putih, sifat kristal: transparan - opaque (albit, anorthit, bytownite), transclucent - transparan (oligoklas, andesin, labradorit), memiliki sistem kristal trilklin, belahan 1 arah, pecahan konkoidal, berat jenis 2,61 (albite), 2,64 - 2,68 (oligoklas), 2,68 - 2,71 ( andesin), 2,70 - 2,74 (labradorit), 2,74 - 2,76 (bytownite dan anorthit), cerat putih, asosiasi mineral: kuarsa, toumalin, muscovit (albit); kuarsa, muscovit dan K-feldspar (oligoklas); biotit, hornblende, kuarsa dan K-feldspar (andesine); biotit, piroksen, dan hornblende (labradorit, dan bytownit); biotit, augit, hornblende dan piroksen (anorthit).



Gambar 2.3 Plagioklas


D. Piroksen (Pyroxene)

Piroksen adalah sebuah kelompok mineral inosilikat yang banyak ditemukan pada batuan beku dan batuan metamorf. Strukturnya terdiri dari rantai tunggal silika tetrahedral dan mengkristal monoklinik dan ortorombik. Piroksen memiliki rumus kimia umum XY (Si, Al) 2O6 (X adalah kalsium, natrium, besi + 2, magnesium dan sedikit seng, mangan, dan lithium. Sedangkan Y adalah ion kromium, aluminium, besi + 3, magnesium, mangan, skandium , titanium, vanadium dan besi + 2).

Piroksen adalah mineral pembentuk batuan beku dalam urutan Seri Bowen yang berwarna gelap, yang punya sifat:

• monoklin, tetapi ada juga yang trombus dan triklin.

• Merupakan senyawa silium oksida, terutama dari magnesium dan kapur (kalsium)

• Tahan terhadap bekerjanya asam kecuali terhadap asamflourida.

• kekerasannya = 5 sampai 6

• Berat jenisnya = 2,9 sampai 3,6.

• berkilap kaca, kadang-kadang berkilap mutiara.

Beberapa varietas masih mengandung juga besi dan alumunium atau mangan, natrium dan litium.Urutan mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma seiring dengan penurunan suhu dapat dilihat pada Bowen s reaction series. Pada seri reaksi Bowen ada 2 kelompok, yaitu seri terputus (discontinuous series), dimana mineral yang terbentuk mempunyaistruktur kristal dan komposisi yang berbeda-beda. Dan seri berkesinambungan (continuous series), dimana mineral yang terbentuk memiliki struktur kristal yang sama, namun komposisi kimia penyusunnya yang berbeda. Akhirnya pada cairan magma akan tersisa silika, potasium dan sodium yang akan kemudian akan membentuk mineral-mineral K-feldspar, muskovit dan kuarsa.

Piroksenit adalah batuan beku plutonik, berkomposisi mineral-mineral dari keluarga piroksin, seperti augit, bronzit, diallag, diopsid, enstatit, hipersten. Ukuran butir mineral-mineralnya sangat kasar, bahkan individu mineralnya dapat mencapai ukuran inci. Hubungan kekerabatan komposisi piroksenit sangat dekat dengan gabro (piroksin + plagioklas) dan peridotit (piroksin + olivin). Piroksin (pyroxene) juga merupakan suatu kelompok mineral silikat penyusun batuan yang banyak ditemukan di dalam batuan beku dan batuan metamorf.

Rumus umumnya adalah XY (Si, Al) 2O6. X mewakili ion-ion dari Ca, Na, Fe + 2, Mg dan dalam jumlah kecil Zn, Mn, Li. Y mewakili ion-ion yang berukuran lebih kecil dari Cr, Al, Fe + 3, Mg, Mn, Sc, Ti, Va, Fe + 2. Kelompok mineral piroksin terbentuk atau mengkristal dalam dua sistem kristal yang berbeda, yaitu sistem monoklin (monoclinic) dan sistem ortorombik (orthorhombic). Kelompok mineral piroksin yang memiliki sistem kristal monoklin disebut sebagai klinopiroksin (Clinopyroxenes). Misalnya: Aegirine, Augite, Diopside, Jadeite, Pigeonite, Spodumene. Kelompok mineral piroksin yang memiliki sistem kristal ortorombik disebut sebagai ortopiroksin (Orthopyroxenes). Misalnya: Hypersthene, Enstatite, Ferrosilite. Peroksen juga merupakan fenokris yang lebih sering terdapat pada lava Gunungapi Ruang dan Pulau Tagulandang. Bentuk Prismatic dari anhedral-euhedral, dengan ukuran 0,2-2,5mm panjangnya, kembar, sederhana, sebagian polisntetik. Mineral ini terdiri dari jenis piroksen orto dan klino.



Gambar 2.4 Piroksen


E. Hornblende

Hornblende, adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau kristal yang menyerupai jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan aluminium (Al), silika (Si), dan oksigen (O). Hornblende tampak pada foto yang berwarna hijau tua kehitaman. Mineral ini banyak dijumpai pada berbagai jenis batuan beku dan batuan metamorf. Berikut adalah mineral amphibole pada batuan tremolit dan mineral hornblende.

Ketentuan hornblende berasal dari bahasa Jerman; Horn (tanduk) dan Blender (Blender adalah bersinar) dan mengacu pada kecerahan mineral. Mineral hornblende termasuk dalam mineral silikat dan mineral ferromagnesium. Hornblende adalah nama dari kelompok mineral silikat atau aluminosilikat. Memiliki rumus umum adalah (Na, Ca) 2-3 (Mg, Fe, Al) 5 (Al, Si) 8O22 (OH) 2.

Hornblende adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau kristal yang menyerupai jarum. Mineral hornblende umumnya mengandung besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Alumunium (Al), Silika (Si), dan Oksigen (O). Hornblende tampak pada foto yang berwarna hijau tua kehitaman. Mineral ini banyak dijumpai pada berbagai jenis batuan beku dan batuan metamorf.

Karakteristik Fisik Mineral

• Warna segar: hitam sampai hijau gelap.

• Warna lapuk: hitam putih

• Golongan / klas: Silikat

• subclass: Inosilicates

• Group: amphibole

• kilap: kaca

• derajat ketransparanan: umumnya opaque mineral tapi jika dalam bentuk lembaran tipis atau pada mineral tertentu dapat tembus cahaya / transparant mineral.

• Sistem kristal: monoklin

• Perawakan Kristal: granular (membutir), masif (agregat besar) dan kadang-kadang acicular (menjarum).

• Belahan: imperfect (tidak sempurna) dalam dua arah pada 560 dan 1240.

• Fraksi: tidak merata (uneven).

• Kekerasan: 5 - 6 Skala Mohs.

• Berat Jenis: 2,9-3,4 gr / cm3 (agak di atas rata-rata untuk mineral tembus)

• Goresan: coklat sampai abu-abu

• genesa: Terbentuk karena proses pembekuan magma pada suhu sekitar 7000C-6000C. Merupakan mineral penting dan penyebarannya luas dan mineral pembentuk batuan pada batuan beku seperti diorit, gabbro, basalt, pada betuan metamorf seperti pada hornblendite.

Hornblende adalah konstituen batuan beku yang umum gelap atau plutonik. Kadang-kadang bentuk massa schistose dikenal sebagai sekis hornblende amphibolite atau yang terdiri dari hitam, tipis, kristal paralel. Amphibole juga umumnya bentuk dengan perubahan pseudomorphic dari pyroxenes dalam tahap akhir dari pendinginan batuan beku, ketika mineral hornblende tersebut mungkin terkena air panas. Butir amphibole berserat yang biasa terlihat dalam bentuk piroksen-sugestif di bagian tipis batuan.m mineral hornblende ditemukan di Franklin, New Jersey, tertanam dalam kalsit. Kristal besar serupa ditemukan di St Lawrence Co, New York, dan Renfrew Co, Ontario, di mana di pegmatities carbonatite mereka mencapai dimensi raksasa. Kristal kuning kecil dapat dilihat dalam bom Vesuvius dan di Murcia, Spanyol, volkanik.



Gambar 2.5 Hornblende


F. Felsic mineral
Felsic mineral, tersusun dari mineral-mineral yang berwarna terang dan cerah serta memiliki berat jenis kecil atau ringan. Contoh: Quartz, feldspar dan Feldspatoid.


Quartz (Kuarsa)

Mineral kuarsa memiliki sistem kristal hexagonal (prisma, bipyramid dan kombinasinya. Rumus kimia tau komposisi kimia dari kuarsa adalah SiO2.berat jenis dari mineral ini adalah 2,65 dengan tingkat kekerasan (H) senilai 7. Warna pada kuarsa dapat jernih atau keruh bila ada bersama feldspar, sering ada inklusi dari gas, cairan atau mineral pengotor didalamnya, yang merupakan unsur pengotor dan sangat mempengaruhi warna pada kuarsa, sehingga dari warna yang ditampilkan dapat diperkirakan kemurnian kuarsa tersebut. Tidak ada belahan pada kuarsa.Dan kuarsa juga banyak 
digunakan dalam industri , khususnya yang terkait dengan gelas (kaca).

Kuarsa atau kadang disebut "silika" .Adalah satu-satunya mineral pembentuk batuan yang terdiri dari persenyawaan silikon dan oksigen. Umumnya muncul dengan warna seperti asap atau "smooky", disebut juga "smooky quartz". Kadang-kadang juga dengan warna ungu atau merah-merah (violet) .Nama kuarsa yang demikian disebut "amethyst", merah massip atau merah-muda, kuning sampai coklat.Warna yang bermacam-macam ini disebabkan karena adanya unsur-unsur lain yang tidak bersih.

feldspar

Feldspar dapat digolongkan kedalam dua golongan besar, yaitu:

1. Alkali feldspar yang terdiri dari orthoklas, mikroklin, sanidine, anorthoklas, pertite, dan antipertite.

2. Plagioklas feldspar yang terdiri dari albite, oligoklas, andesine, labradorit, bytownite dan anorthite (calsic).


Orthoclase (Potassium feldspar)


Orthoklas adalah anggota dari mineral feldspar.Orthoklas (Potassium feldspars) adalah mineral silicate yang mengandung unsur Kalium dan bentuk kristalnya prismatik, umumnya berwarna merah daging hingga putih. Rumus kimia atau komposisi kimia Orthoklas ini adalah KaISi3O8. Berat jenis mineral ini adalah 2,6 dengan kekerasan 6. Sistem kristalnya adalah monoklin, memiliki kilap kaca, 
dan perawakan yang membutir. Orthoklas ini digunakan sebagai bahan baku dalam industri keramik.


Plagioklas feldspar

Mineral Plagioclase adalah anggota dari kelompok mineral feldspar.Mineral ini mengandung unsur calsium atau Natrium.Kristal feldspar berbentuk prismatik, umumnya berwarna putih sampai abu-abu, kilap gelas.Plagioklas yang mengandung Natrium dikenal dengan mineral Albite, sedangkan yang mengandung Ca disebut An-orthite . Sistem kristal dari plagioklas ini adalah triklin dengan berat jenis 2,26-2,76. plagioklas ini memiliki nilai kekerasan 6 dan memiliki belahan berbentuk kembaran. Komposisi kimia dari mineral ini adalah NaCaAl2Si3O8.



Feldspatoid

Mineral feldspatoiid ini juga disebut sebagai pengganti feldspar, dikarenakan mineral ini terbentuk bila dalam sebuah batuan tidak cukup ada SiO2. Bila dalam suatu batuan ada SiO2 (kuarsa) bebas, maka yang akan terbentuk adalah feldspar dan tidak akan terbentuk feldspatoid. Mineral-mineral yang termasuk feldspatoid adalah nepheline, leusite, sodalite, scapolite, carcrinite dan analcite.Namun yang umunya dapat ditemukan hanyalah nepheline dan leucite.


Nepheline (KNaAl2Si2O4)

Nepheline adalah sebuah mineral yang termasuk dalam sistem kristal hexagonal, meskipun bentuknya jarang ditemukan, umumnya massif dan fine grain. Warna dari mineral ini adalah putih kekuningan sampai abu-abu kemerahan. Nilai kekerasan nepheline adalah 5,5 sampai dengan 6 dengan berat jenis (SG) 2,55 sampai 2,65. Kilap pada nepheline adalah kilap kaca, namun ada juga yang memiliki kilap minyak.Belahan permukaannya berbentuk prisma yang ada dalam kristal-kristal besar. Nepheline sering ditemukan dalam bentuk "dike" pada batuan beku.


Leucite (KaISi2O8)

Mineral leucite termasuk dalam system isometric dalam bentuk umumnya adalah trapezohedron. Leucite ini memiliki bentuk kecil dan halus, dan terkenal dengan nama fine grain matrix. Nilai kekerasan pada mineral leucite ini adalah 5,5 sampai dengan 6 dan nilai berat jenis 2,45 sampai dengan 2,5. warna leucite umumnya adalah putih keabu-abuan.


G. Mafic mineral

Mafic mineral, tersusun dari mineral-mineral yang berwarna gelap dan memiliki berat jenis besar atau berat. Contoh: olivin, amphibole dan Piroksin. Olivine ((Mg, Fe) 2SiO4)
Olivine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi (Fe) dan magnesium (Mg) .Mineral olivin berwarna hijau, dengan kilap gelas, terbentuk pada temperatur yang tinggi.Mineral ini umumnya ditemukan pada batuan basalt dan ultramafic.Batuan yang keseluruhan mineralnya terdiri dari mineral olivin dikenal dengan batuan Dunite.Olivine kadang-kadang juga disebut crysoline. Olivin memiliki kenampakan kilap kaca dan nilai kekerasan (H) 5,5-7,0. mineral ini memiliki berat jenis (SG) 3,27-4,27. Pada umumnya olivine ditemukan pada batuan beku basa seperti gabbro, basalt, peridotite dan dunite.


Piroksin

Piroksin merupakan kelompok mineral silikat yang kompleks dan memiliki hubungan erat dalam struktur kristal, sifat-sifat fisik dan komposisi kimia walaupun mereka mengkristal dalam dua sistem yang berbeda, yaitu orthorhombic dan monoklin. Secara struktur, piroksin terdiri dari mata rantai yang tidak ada habisnya dan tetrahedral SiO4 yang diikat bersama-sama secara lateral oleh ion-ion logam Mg dan Ca yang berikatan dengan oksigen, dan tidak berikatan langsung dengan silicon. Komposisi kimia piroksin secara umum adalah W1-p (X, Y) 1 + pZ2O6. Dimana symbol W, X, Y dan Z menunjukkan unsur dengan jari-jari atom yang sama. Bentuk kristal piroksin adalah Prismatic dengan belahan spesifik. Dalam batuan beku vulkanik, piroksin adalah Augote Calcio rendah atau Pigionite, sedang dalam batuan plutonik, piroksin adalah Augite.


Amphibole (Horblende)

Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau kristal yang menyerupai jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Alumunium (Al), Silika (Si), dan Oksigen (O). Hornblende tampak berwarna hijau tua kehitaman.Mineral ini banyak ditemukan pada berbagai jenis batuan beku dan batuan metamorf.


Mica

Mica adalah kelompok mineral silicate minerals dengan komposisi yang bervariasi, dari potassium (K), magnesium (Mg), iron (Fe), aluminum (Al), silicon (Si) dan air (H2O). Struktur mika adalah tipe tetrahedron dalam lembar-lembar. Tiap SiO4 memiliki tiga oksigen dan satu oksigen bebas., Sehingga komposisi dan valensinya diwakili oleh (Si4O10) ˉ4. Rumus umum mika dapat ditulis: W (XY) 2-3Z4O10) OHF) 2 dimana W = K (Na dalam Paragonite mineral yang sangat baik pada sekiot).

















BAB III     PENUTUP


A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah:

1. Dilihat dari karakteristik fisiknya, seperti kalsit, kuarsa juga memiliki warna yang bervariasi, umumnya putih, ungu, coklat, bahkan tak berwarna. Bahkan, beberapa spesimen ada yang memiliki multiwarna atau bahkan bercampur (seperti putih keunguan). Hal ini karena magma yang menyusun mineral tersebut bersifat asam. Kuarsa memiliki rumus kimia SiO2, berat molekul 60,08 gm, dengan komposisi (Si) Silikon 46,74% dan (O2) Oksigen 53,26%.

2. Orthoclase adalah suatu polymorph dari yang lain mineral yang berbagi yang sama Nama kimia, tetapi memiliki struktur kristal yang berbeda. Jika identifikasi yang positif antara mineral ini tidak bisa dibuat oleh metoda bidang, kemudian spesimen bisa dipastikan jadilah dikenal sebagai suatu kalium feldspar atau K-spar. Plagioclase feldspars kekurangan kalium, adalah berwarna lembut dan pada umumnya lurik .. Yang lain tiang kapal-k mineral adalah sanidine, microcline dan anorthoclase. Orthoclase adalah semakin umum dari tiang kapal-k.

3. Rumus Kimia dari mineral plagioklas adalah NaAlSi3O8 - CaAl2Si2O8. Karakteristik fisik yang dimiliki mineral plagioklas adalah memiliki warna putih, abu-abu, sampai hitam keabu-abuan, dengan kilap kaca, kekerasan 6 - 6,5, cerat putih, sifat kristal: transparan - opaque (albit, anorthit, bytownite), transclucent - transparan (oligoklas, andesin, labradorit), memiliki sistem kristal trilklin, belahan 1 arah, pecahan konkoidal, berat jenis 2,61 (albite), 2,64 - 2,68 (oligoklas), 2,68 - 2,71 ( andesin), 2,70 - 2,74 (labradorit), 2,74 - 2,76 (bytownite dan anorthit), cerat putih, asosiasi mineral: kuarsa, toumalin, muscovit (albit); kuarsa, muscovit dan K-feldspar (oligoklas); biotit, hornblende, kuarsa dan K-feldspar (andesine); biotit, piroksen, dan hornblende (labradorit, dan bytownit); biotit, augit, hornblende dan piroksen (anorthit).

4. Piroksen adalah mineral pembentuk batuan beku dalam urutan Seri Bowen yang berwarna gelap, yang punya sifat monoklin, tetapi ada juga yang trombus dan triklin. Merupakan senyawa silium oksida, terutama dari magnesium dan kapur (kalsium). Tahan terhadap bekerjanya asam kecuali terhadap asamflourida. Kekerasannya adalah 5 sampai 6. Berat jenisnya yaitu 2,9 sampai 3,6. Berkilap kaca, kadang-kadang berkilap mutiara.

Semoga
Bermanfaat guys maaf belum sempurna Postingan saya, Tulis komentar Kalian ya guys
Apapa saja kekurangan Artikel saya ini

No comments:

Post a Comment