Wednesday 24 August 2016

Macam Bahan Galian Industri

Semua Macam Bahan galian Industri

Bahan Galian Industri

I. Penggolongan bahan galian industri berdasarkan cara terbentuknya

Penggolongan bahan galian industri berdasarkan atas asosiasi dengan batuan tempat terdapatnya, dengan mengacu pada Tushadi dkk [1990, dalam Sukandarumidi, 1999] adalah sebagai berikut :

A. Kelompok I : BGI yang berkaitan dengan Batuan Sedimen,
kelompok ini dapat dibagi menjadi :
Sub Kelompok A : BGI yang berkaitan dengan batugamping : Batugamping, dolomit, kalsit, marmer, oniks, Posfat, rijang, dan gipsum.
Sub Kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya : bentonit, ballclay dan bondclay, fireclay, zeolit, diatomea, yodium, mangan, felspar.
B. Kelompok II, BGI yang berkaitan dengan batuan gunung api : obsidian, perlit, pumice, tras, belerang, trakhit, kayu terkersikkan, opal, kalsedon, andesit dan basalt, paris gunung api, dan breksi pumice.

C. Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam & ultra basa : granit dan granodiorit, gabro dan peridotit, alkali felspar, bauksit, mika, dan asbes

D. Kelompok IV, BGI yang berkaitan dengan batuan endapan residu & endapan letakan : lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korundum, kelompok kalsedon, kuarsa kristal, dan sirtu

E. Kelompok V, BGI yang berkaitan dengan proses ubahan hidrotermal : barit, gipsum, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan tawas.

F. Kelompok VI, BGI yang berkaitan dengan batuan metamorf : kalsit, marmer, batusabak, kuarsit, grafit, mika dan wolastonit.

II. Penggolongan bahan galian industri berdasarkan pemanfaatannya

Sebagaimana telah dituliskan pada bagian sebelumnya, bahan galian industri adalah bahan galian tambang bukan bijih yang digunakan sebagai bahan baku industri; penggunaan dalam industri banyak ditentukan oleh sifat fisika seperti warna, ukuran partikel, kekerasan, plastisitas, daya serap, dan lain-lain. Adapun bahan bangunan / bahan galian kontruksi tidak lain adalah bahan galian industri yang belum disebtuh rekayasa teknik. Oleh sebab itu, dengan semakin majunya rekayasa teknik tidak tertutup kemungkinan jenis bahan galian industri akan bertambah jenisnya.

Berbagai klasifikasi bahan galian industri telah dipublikasikan oleh para ahli, namun sampai saat ini masih terus didiskusikan. Para ahli tersebut umumnya, mengelompokkan Bahan Galian Industri berdasarkan pemanfaatannya, misalnya Noetsaller (1988) "Profile of Industrial Minerals by End-uses Classes", dan lain-lain.

III. Manfaat bahan galian berdasarkan klasifikasinya dan lokasinya di indonesia

Pemanfaatan bahan galian adalah langkah positif yang tak terhindarkan untuk mencukupi kebutuhan yang telah di tentukan oleh harga pasar mineral yang selalu mendorong upaya eksploitasi bahan galian semaksimal mungkin.
Bahan galian A yaitu memiliki sifat sangat strategis dan memiliki nilai bagi negara
Aspal
Tambang aspal terdapat di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Aspal juga dihasilkan oleh Permigan Wonokromo, Jawa timur, sebagai hasil pengolahan minyak bumi.

Kobalt
Deskripsi fisik yang ditunjukkan kobalt adalah bersifat brittle, keras, dan merupakan transisi logam dengan magnet. Kobalt juga terdapat dalam meteorit. Endapan mineralnya dijumpai di Zaire, Morocco dan Canada. Cobalt-60 (60Co) dapat membentuk isotop buatan dengan tembakan sinar gamma (energy radiasi tinggi). Garam kobalt salts berwarna biru gelap dan seperti gelas atau bening. Banyak digunakan dalam industri. Digunakan juga untuk bahan dasar perasa makanan yang mengandung vitamin B12 dalam kadar yang tinggi.
Batubara
Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang tertimbun hingga berada dalam lapisan batu-batuan sediment yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolent yang terbagi menjadi dua, yaitu prose biokimia dan proses metamorfosis

Daerah-daerah penghasil batubara adalah :

Bukitasam : Pusatnya di Tanjungenim, Sumatra Selatan.
Kotabaru : Pulau Laut, Kalimantan Selatan.
Sungai Berau : Pusatnya di Samarinda, Kalimantan Timur.
Umbilin : Pusatnya di Sawahlunto, Sumatra Barat
Selain itu, tambang batubara terdapat juga di Bengkulu, Jawa Barat, Papua dan Sulawesi Selatan. Tambang batubara dusahakan oleh PN Batubara.

Minyak bumi
Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-rawa dan laut-laut dangkal. Sesudah mati mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar laut kemudian bercampur dengan sedimen. Akibat tekanan lapisan-lapisan atas dan pengaruh panas magma, dan terjadilah proses destilasi hingga terjadi minyak bumi kasar.

Tambang Minyak Bumi
Tambang minyak bumi antara lain terdapat di :

Babo : Papua
Cepu : Jawa Tengah
Delta Sungai Berantas : Jawa Timur
Dumai : Riau
Kembatin : Kalimantan Tengah
Kepulauan Natuna : Riau
Klamano : Papua
Lhokseumawe : DI Aceh
Majalengka : JawaBarat
Peureuk : Jawa Barat
Plaju : Sumatra Selatan
Pulau Bunyu : KalimantanTimur
Pulau Seram : Maluku
Pulau Tarakan : Kalimantan Timur
Pulau Tenggara : Maluku
Surolangun : Jambi
Sorong : Papua
Sungai Gerong : Sumatra Selatan
Sungai Mahakam : Kalimantan Timur
Sungai Paking : Riau
Tanjungpura : SumatraUtara
Pabrik Pengolahan Minyak Bumi
Pabrik pengolahan minyak bumi antara lain terdapat di :

Balikpapan : Kalimantan Timur
Cepu : Jawa Tengah
Cilacap : Jawa Tengah
Pangkalan Brandan : SumatraUtara
Plaju : Sumatra Selatan
Sungai Gerong : Sumatra Selatan
Wonokromo : Jawa Timur
Hasil Olahan Minyak Bumi
Dari minyak bumi dapat diolah menjadi bensol, bensin. Minyak tanah, premium, vaselin, parafin, malam, malariol, kerosin dan aspal.

Pelabuhan-Pelabuhan Minyak
Pelabuhan minyak terdapat di Balikpapan, Pangkalansusu, Plaju,Pulau Sambu. Samudrapura, Sabang, Sungai Gerong, Tanjung Perak. dan Tarakan.

Pengusaha Nasional dan Asing Minyak Bumi di Indonesia
Pengusaha nasional Pertamina (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional) dan Permigan.
Pengusaha asing PT Caltex (California Texas Oil Company). PT Stanvac Indonesia (PTSI) dan NNGPM (Nederlandse New Guinea Petralium Maatcappy).
Timah
Tambang timah terdapat di :

Bangkinang : Riau
Dabo : Pulau Singkep
Manggar : Pulau Belitung
Sungai Liat : Pulau Bangka
Pabrik pelabuhan bijih timah terdapat di Muntok (Pulau Belitung)

Nikel
Terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Towuti dan di Kolaka. Dapat digunakan dalam baja tahan karat dalam pipa tekanan tinggi yaitu pada bagian automotif dan mesin.Nikel banyak terdapat di Kalimantan Barat, Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Gas Alam
Gas alam merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil yang digunakan sebagai bahan baker. Ada dua macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG ( liquefied natural gas ) dan LPG ( liquefied petroleum gas). Gas alam terdapat di Arun (Di Aceh) dan Bontang (Kalimantan). Gas alam Juga terdapat di daerah Jawa Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.

Uranium
Uranium adalah bahan yang bersifat radioaktif. Uranium telah digunakan untuk membuat bom atom. Sekarang uranium digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik dan menjadi bahan bakar yang berharga.

Bijih uranium tersebut diolah menjadi bubuk kuning untuk diangkut. Kemudian bubuk kuning itu diolah menjadi bentuk-bentuk yang berlainan sesuai dengan penggunaannya. Uranium digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir dan digunakan sebagai isotop radioaktif untuk mengobati orang yang sakit kanker.
Bahan galian B yaitu golongan bahan galian vital yang memiliki nilai ekonomis tang tinggi.
Bauksit
Bauksit adalah bahan baku almunium. Tambang bauksit terdapat di pulau Bintan (Riau) dan Singkawang (Kalimantan Barat). Selain itu, terdapat pula di Kalimantan Tengah.

Emas
Tempat ditemukan : Sulida, Sumatra Barat

Sistem Kristal : Isometrik

Warna : Kuning – Emas

Goresan : Kuning

Kilap : Metalik

Belahan dan pecahan : Tak – ada ; hakli ( pecahan bergerigi dengan ujung yang tajam ).

Kekerasan : 2,5 – 3

Berat jenis : 19,3

Genesis : kebanyakan emas terdapat dalam urat-urat kuarsa yang terbentuk melalui proses hidrotermal; dan sering bersama-sama pirit dan mineral-mineral sulfida yang lain, telurid perak-emas, skhelit dan turmalin. Bila urat-urat mengandung emas melapuk, maka emas-emas akan terpisah dan kemudian mengendap sebagai deposit eluvial, atau terangkut oleh aliran air dan mengendap di suatu tempat sebagai deposit letakan (placer deposit), bersama pasir, dan atau kerikil-kerakal. Manfaat : sumber logam emas; dipakai untuk membuat perhiasan, instrumen-instrumen saintifik, lempengan elektrode, pelapis gigi dan emas lantakan.

Intan
Tempat Ditemukan : Martapura, Kalimantan

Sistem Cristal : isometrik.

Warna : umumnya kuning pucat, atau tak berwarna, dapat pula coklat, putih

sampai putih kebiruan, jingga, merah muda, biru, merah, hijau, atau hitam.

Goresan : putih

Belahan dan pecahan : sempurna pada ( 111 ) ; konkoidal.

Kekerasan : 10

Berat jenis : 3,50

Genesis : intan terbentuk pada pembentukan batuan beku ultrabasa, yaitu porfiri-olivin, atau porfiri kaya-flogopit; batuan ini dikenal sebagai kimberlit. Dapat dijumpai dalam deposit aluvial, baik di sungai-sungai maupun di pantai.

Manfaat : digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca, pengasah, dipasang pada mata bor untuk eksplorasi; dan dijadikan batu permata.

Belerang
Belerang digunakan sebagai bahan obat patek dan korek api. Tambang belerang terdapat di gunung Patuha (Jawa Barat) dan Gunung Welirang (Jawa Timur). Selain itu, terdapat pula di Jambi, Jawa Tengah, dan Sulawesi.

Yodium
Tambang Yodium terdapat di Semarang( Jawa Tengah) dan Jombang (Jawa Timur). Yodium digunakan untuk bahan obat dan peramu garam dapur.

Mangan
Tambang mangan terdapat di Kliripan (DI Yogyakarta) dan Tasikmalaya (Jawa Barat). Tambang mangan juga terdapat di Lampung, Maluku, NTB dan Sulawesi Utara.

Tembaga

Tambang tembaga terdapat di :

Cikotok : JawaBarat
Kompara : Papua
Sangkarapi : Sulawesi Selatan
Tirtamaya : Jawa Tengah
Selain itu, terdapat juga di daerah Jambi dan Sulawesi Tengah.

Sistem cristal : isometrik.

Warna : Merah-tembaga , atau merah-mawar terang.

Goresan : Merah metalik.

Belahan dan pecahan : Tak ada ; hakli

Kekerasan : 2,5 – 3.

Berat Jenis : 8,94.

Genesis : sejumlah kecil tembaga nativ dijumpai pada zona oksidasi dalam deposit tembaga yang berasosiasi dengan kuprit, malakit dan azurit. Deposit primer umumnya berasosiasi dengan batuan beku basa ekstrutif, dan tembaga nativ terbentuk dari pengendapan yang dihasilkan dari reaksi antara larutan hidrotermal dan mineral-mineral oksidasi besi. Pada deposit tipe ini, tembaga nativ berasosiasi dengan khalkosit, bornit, epidot, kalsit, prehnit, datolit, khlorit, zeolit dan sejumlah kecil perak nativ. Manfaat : sumber minor bijih tembaga, banyak digunakan dalam kelistrikan, umumnya sebagai kawat, dan untuk membuat logam-logam campuran, seperti kuningan (campuran tembaga dan seng), perunggu (campuran tembaga dan timah dengan sedikit seng) dan perak Jerman (campuran tembaga seng dan nikel).

Perak, Ag

Tempat ditemukan : Irian Jaya

Sistem Kristal : Isometrik.

Warna : Putih – Perak

Goresan : Coklat, atau abu-abu sampai hitam.

Belahan dan Pecahan : Tak – ada

Kekerasan : 2,5 – 3.

Berat Jenis : 10,5.

Genesis : sejumlah kecil perak nativ dapat dijumpai dalam zone oksidasi pada suatu deposit bijih, atau sebagai deposit yang mengendap dari larutan hidrotermal primer. Ada 3 jenis deposit primer, yaitu: 1. Barasosiasi dengan sulfida, zeolit, kalsit, barit, fluorit dan kuarsa, 2. Barasosiasi dengan arsenida dan sulfida kobalt, nikel dan perak, dan bismut nativ, dan 3. Berasosiasi dengan uraninit dan mineral- mineral nikel-kobalt.

Manfaat : sumber logam perak; dipakai untuk membuat perhiasan, alat-alat makan-minum, barang-barang kerajinan tangan, alat-alat elektronik, penyepuhan dan sebagai emulsi film fotografi.

Bismut, Bi

Tempat Ditemukan : -

Sistem Cristal : Trigonal .

Warna : Putih perak dan corak kemerahan.

Goresan : putih – perak berkilau.

Belahan dan pecahan : sempurna pada ( 0001 ).

Kekerasan : 2 – 2,5.

Berat jenis : 9,7 -9,8.

Genesis : Terbentuk secara hidrotermal, dapat dijumpai dalam urat-urat bersama

bijih kobalt, nikel, timah, dan perak ; dapat juga dalam pegmatit.

Manfaat : Sumber logam bismut ; digunakan dalam sekering listrik, obat dan kosmetik.

Bahan galian C yaitu golongan bahan galian yang digunakan oleh industri.
Marmer
Tambang marmer terdapat di Besok, daerah Wijak, Tulungagung (Jawa Timur). Tambang marmer juga terdapat di DI Yogyakarta, Lampung, Papua dan Sumatra Barat.

Garam Batu

Garam batu digunakan untuk bahan obat-obatan. Garam batu banyak terdapat di Kepulauan Kei.

Mika

Tambang mika terdapat di Pulau Paleng (Sulawesi Selatan) dan Donggala (Sulawesi Tengah).

Gips

Gips banyak digunakan dalam industry keramik. Gips ditambang di daerah Cirebon, Rembang, Kalianget, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.

Granit
Tambang granit terdapat di DI Yogyakarta, Lampung dan Riau.

Asbes

Tambang asbes terdapat di :

Kuningan : Jawa Barat
Papua
Pulau Halmahera : Maluku
Pulau Seram : Maluku
Grafit
Tempat Ditemukan : Kepulauan Semrau, Sanggau, Kal-Bar

Sistem Cristal : Heksagonal .

Warna : Hitam.

Goresan : Hitam.

Belahan dan pecahan : Sempurna pada ( 0001 ) ; tak ada

Kekerasan : 1 – 2.

Berat jenis : 2,09 – 2,23Genesis : terbentuk pada lingkungan batuan metamorf, baik pada metamorf fisme regional, atau kontak. Dapat dijumpai pada batu gamping kristalin, genes, sekis, kuarsit, dan lapisan batubara termetamorf.

Manfaat : digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca, pengasah, dipasang pada mata bor untuk eksplorasi; dan dijadikan batupermata. Grafit digunakan sebagai bahan pembuat pensil.

TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT BUAT TEMAN TEMAN GEOLOGI

No comments:

Post a Comment